Martapura, Banjar
Martapura | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Kabupaten | Banjar |
Pemerintahan | |
• Camat | Sarfani |
Luas | |
• Total | - km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 120.825 jiwa |
Kode Kemendagri | 63.03.05 |
Desa/kelurahan | 7 kelurahan 12 desa |
Martapura adalah ibu kota Kabupaten Banjar yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Banjar. Martapura juga merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Martapura terletak di tepi sungai Martapura dan berjarak 40 km di sebelah timur Kota Banjarmasin, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan.
Kota Martapura (Metapoora) jaraknya sekitar 10 mil dari Kayu Tangi (Caytonge atau Cotatengah).[1] Martapura merupakan ibu kota Kesultanan Banjar (terakhir pada masa pemerintahan Sultan Adam).
Ulama Banjar yang terkenal Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari penulis Kitab Sabilal Muhtadin berasal dari kota ini.
Julukan
[sunting | sunting sumber]Kota Santri
[sunting | sunting sumber]Kota ini terkenal sebagai Kota santri di Kalimantan, karena terdapat puluhan pesantren di sini, Salah satu pesantren yang terkenal di Martapura adalah Pesantren Darussalam.
Kota Intan
[sunting | sunting sumber]Kota ini juga terkenal dan sering dikunjungi wisatawan karena merupakan pusat transaksi penjualan intan dan tempat penggosokan intan utama di Kalimantan dan menyediakan banyak cenderamata batu mulia.
Martapura adalah kota “berkilau” secara harfiah karena memang dikenal sebagai penghasil banyak batu mulia. Martapura juga merupakan pusat pengolahan berlian sekaligus tempat transaksi berlian di Kalimantan. Martapura disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil batu mulia berkualitas terbaik di dunia.[2]
Bagi penggemar perhiasan dan aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, bros, dan lainnya terutama yang terbuat dari berlian murni, emas, perak, dan berbagai batu permata lain, maka Martapura adalah tempat yang tepat untuk berburu perhiasan tersebut. Kualitas perhiasan Martapura yang secara global diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Berlian dan batu mulia Martapura dapat dengan mudah ditemukan di pasar berlian dan perhiasan yang dikenal dengan nama Pasar Cahaya Bumi Selamat.[2]
Kota Serambi Makkah
[sunting | sunting sumber]Martapura sering juga disebut sebagai kota Serambi Makkah karena di kota ini banyak santri-santri yang berpakaian putih-putih yang hilir mudik untuk menuntut ilmu agama dan selain itu juga kota ini terkenal sebagai kota yang agamais.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Martapura terdiri dari 19 desa dan 7 kelurahan, yaitu:
Desa
- Bincau
- Bincau Muara
- Cindai Alus
- Indra Sari
- Jawa Laut
- Labuan Tabu
- Murung Kenanga
- Pasayangan Barat
- Pasayangan Selatan
- Pasayangan Utara
- Sungai Sipai
- Tambak Baru
- Tambak Baru Ilir
- Tambak Baru Ulu
- Tanjung Rema
- Tunggul Irang
- Tunggul Irang Ilir
- Tunggul Irang Ulu
- Tungkaran
Kelurahan
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Tugu Selamat Datang (sekarang sudah diganti)
-
Masjid Jami' Martapura, bangunan asal Masjid Agung Al-Karomah pada zaman pendudukan Hindia Belanda
-
Pasar Martapura tempo dulu
-
Repro Negatif. Sampan di salah satu anak sungai dari Martapura
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) Cook, James (1790). A collection of voyages round the world: performed by royal authrity. Containing a complete historical account of Captain Cook's first, second, third and last voyages, undertaken for making new discoveries, &c. ... Printed for A. Millar, W. Law, and R. Cater. hlm. 1095.
- ^ a b Indonesia Travel (admin). "Martapura".