[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Cinta Puteri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cinta Puteri
Genre
SutradaraPaulus Pui
Pemeran
Penggubah lagu tema
Lagu pembuka"Cinta Tak Direstui" — ST12
Lagu penutup"Tegar" — Rossa
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode75
Produksi
Produser
Pengaturan kameraJun Mahir
Durasi60 menit
Rumah produksiMD Entertainment
DistributorIndosiar Karya Media
Rilis asli
JaringanIndosiar
Rilis30 Maret (2009-03-30) –
15 Mei 2009 (2009-5-15)

Cinta Puteri adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 30 Maret 2009 di Indosiar. Serial ini disutradarai oleh Paulus Pui dan dibintangi oleh Anizabella Putri, Adipati Dolken, dan Alessia Cestaro.

Episode 1—18

[sunting | sunting sumber]

Puteri (Anizabella Putri) adalah seorang gadis muda yang cantik dan baik hati, ia hidup bertiga dengan ibu dan adik perempuannya setelah ayah meninggalkan mereka begitu saja.

Sang ibu Retno (Titi DJ) sangat dominan dan bersifat materialistis, wanita itulah yang sejak awal mendorong putrinya menjadi model karena ia berpikir bahwa dengan demikian jalan menuju hidup mewah semakin terbuka lebar.

Akibatnya saat Puteri ketahuan menjalin hubungan dengan seorang pemuda sederhana bernama Erwin (Adipati Dolken), Retno sangat menentangnya. Ia memaksa sang putri datang ke acara makan malam I Gusti Dewa (Jang Yong Ha) seorang pangeran dari Denpasar, Bali. Namun, Puteri yang sempat bertemu Dewa di jalan raya kehilangan simpati.

Pasalnya ketika itu, Dewa melecehkannya dengan memberi uang sambil diantarkan ke Tokyo. Yang lebih mengejutkan, Dewa meminta Puteri menjadi istrinya dan dijanjikan bakal dipenuhi semua keinginannya. Retno berusaha membujuk, tetapi Puteri tetap menolak.

Dengan cerdik, Dewa memberikan yen Jepang dalam jumlah banyak kepada Retno supaya diperkenankan meminang Puteri dan memboyong gadis itu ke Bali. Keruan saja, Puteri yang makin kesal menolak dan mengancam bakal bunuh diri kalau sang ibu tetap nekat menikahkannya.

Beberapa waktu kemudian, Puteri mendapat tawaran syuting di Bali oleh sebuah agensi pimpinan Bagus. Karena sang ibu harus menemani adiknya Tasya (Alessia Cestaro) ujian, Puteri nekat pergi seorang diri. Ternyata semua adalah bagian dari rencana Dewa, Puteri diberi obat tidur hingga tak sadarkan diri.

Ketika bangun, tahu-tahu ia telah dinikahkan dengan Dewa. Retno yang terkejut berusaha menghubungi Puteri, tetapi oleh penjaga pribadi Dewa, sang putri dan suaminya disebut tengah berbulan madu ke Jepang. Retno tidak curiga, apalagi ia diberikan koper berisi hadiah mahal.

Di Bali, Puteri yang tersiksa berusaha kabur namun kerap menemui kegagalan, pasalnya Dewa dan keempat penjaga terus memantaunya secara diam-diam. Gadis itu dipaksa pulang dan terus disiksa, akibatnya Dewa semakin tertekan karena harus menanggung semuanya sendirian.

Episode 19

[sunting | sunting sumber]

David (Ade Surya Akbar) memarahi Vischa (Nina Zatulini) yang dianggap ceroboh, tetapi sang kekasih menjelaskan kalau dirinya telah membuat perjanjian dengan Dewa. Rupanya, Tia (Aurellie Moeremans) masih belum sadar kalau Ayu (Jennifer Arnelita) telah menukar sampel darahnya.

Setelah mendapatkan donor darah, keadaan Puteri mulai membaik. Begitu sadar, ada kabar lain yang telah menanti Puteri: dirinya dinyatakan positif hamil. Keruan saja, Puteri dan Dewa begitu gembira.

Saat tengah mempersiapkan perayaan di istana bersama Dewi (Navy Rizky Tavania), Puteri dikejutkan oleh kedatangan Ayu, yang mengancam wanita itu tidak akan bisa memiliki bayinya.

Ucapan itu membuat Dewi marah, ia langsung memanggil pengawal untuk membawa Ayu pergi. Begitu perayaan berakhir, tiba-tiba muncul David bersama Vischa dan Renno (Daniel Ongko).

Awalnya Dewa berniat mengusir ketiganya, tetapi David mengatakan bahwa Dewa berhutang budi karena Vischa sudah memberikan darahnya pada Puteri. Kehadiran David, Ayu, dan Renno membuat Puteri ketakutan, tetapi Dewa berjanji bakal selalu melindunginya.

Ketika bangun, Puteri mendapati dirinya mengalami pendarahan. Dengan panik, Dewa membawa Puteri ke rumah sakit. Erick (38), dokter yang menangani Puteri, diancam oleh David, Vischa, Renno, dan Ayu, tetapi seorang jururawat bernama Wawan (Herdin Hidayat) mendengar semuanya.

Wawan membantu Puteri melahirkan bayinya yang diberi nama Nirmala, kemudian memperingati Dewa dan Puteri akan bahaya yang mengancam. Kepada yang lain, Wawan mengaku kalau bayi Puteri meninggal, padahal bayi tersebut diserahkan padanya oleh Dewa untuk dirawat.

Meski begitu, Vischa rupanya sudah tahu kalau Puteri berbohong soal bayinya. David marah besar, tetapi Puteri dan Dewa tetap bungkam. Sambil bergegas, Renno mengejar Wawan ke pelabuhan.

Namun Wawan lebih gesit, ia berhasil menyelamatkan diri bersama Nirmala. Di tempat lain, David memasukkan Dewa dan Puteri ke dalam sebuah mobil, yang kemudian didorong ke jurang dan meledak.

Tidak adanya Dewa dan Puteri membuat Wawan dan Nirmala sukses menduduki tahta kerajaan. Erwin dan Dewi kaget, terlebih Dewi yang langsung memarahi keduanya.

Dengan sombong, David mengatakan kalau tidak ada seorangpun yang bisa menghalanginya untuk menjadi raja. Baru saja selesai bicara, tiba-tiba terjadi gempa bumi besar yang mengakibatkan tewasnya seluruh anggota kerajaan.

Begitu sampai di rumah dengan membawa Nirmala, Wawan langsung dimarahi istrinya Nita. Meski begitu, Wawan bersikeras untuk mempertahankan Nirmala. Begitu diberitahu, Nita kaget dan sadar kalau Nirmala bakal mengubah hidupnya.

Episode 20—50

[sunting | sunting sumber]

Wawan sangat kaget saat tahu dirinya sudah diberi uang banyak untuk mengurus Nirmala. Karena itu, tak heran bila Nita dimarahi dan bahkan diusir dari rumah karena sengaja menelantarkan Puteri.

Empat tahun lalu, Puteri dan Dewi tumbuh dalam keadaan berbeda. Nama pertama mewakili sifat Retno (Nella Anne) yang begitu galak, sementara Puteri telah terbiasa mengalah dari sang adik Tasya.

Suatu hari, Wawan akhirnya menjelaskan kalau Puteri anak kandungnya. Meski menangis sedih, Puteri tetap menganggap Wawan sebagai ayah yang sangat dicintainya.

Tidak terasa 2 tahun kemudian, Puteri dan Dewi telah tumbuh dewasa. Dewi memiliki kekasih bernama Erwin yang adalah seorang playboy dan kerap ikut menindas Puteri bersama Juwita dan Nina.

Puteri selalu diam dan tidak melawan, tetapi ia dibantu oleh sahabatnya Ricky dan Rita. Meski kerap ditindas, Puteri selalu berusaha menutupi kesalahan Dewi dari kepala sekolahnya Krisna dan Anita sang guru. Keruan saja, Ricky curiga hal itu dilakukan karena Puteri takut dengan Dewi.

Suatu ketika, Dewi marah besar pada Puteri karena gadis itu diantar Ricky pulang ke rumah, ia langsung mengadu pada Retno. Diam-diam, Retno mengancam bakal mendorong Puteri dari balkon bila gadis malang itu berani mengadu pada Wawan.

Dewi tidak mau kalah, ia mulai mengerjai Puteri dengan alat catok rambut hingga saudara kandungnya itu menangis.

Meski sibuk, Wawan bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Puteri dan akhirnya memutuskan pulang lebih cepat. Begitu tahu Wawan pulang, Dewi, Retno dan Tasya (18) berusaha menyembunyikan kejahatan mereka dengan menggantung Puteri di bawah jendela kamar Dewi. Siasat tersebut berhasil, Wawan tidak tahu.

Sambil memejamkan mata, Puteri meminta pertolongan Allah. Mendadak, angin bertiup di jendela dan membuat tirai kamar melambai-lambai. Sontak, Wawan bergerak refleks berusaha menutup jendela. Yang pucat adalah Dewi, Retno, dan Tasya, mereka takut Wawan menemukan Puteri. Retno meminta maaf dengan Puteri, dan agar Retno sayang sama Puteri. Sementara Dewi dan Tasya belum bisa memaafkan karena Puteri diangap pembawa sial. Retno akhirnya mengetahui bahwa Dewi ialah anak angkatnya. Namun di tempat kejadian terjadi gempa bumi dan Retno harus berjuang untuk memberi tahu kepada Dewi bahwa ia adalah anak angkatnya.

Retno yang terjebak dalam reruntuhan hotel setelah gempa hebat melanda Pangandaran. Kejadian naas itu bertepatan dengan terbongkarnya rahasia bahwa Puteri tetap jadi anak kandungnya. Retno dalam keadaan terluka parah, antara hidup atau mati. Dewi dan Tasya yang ketakutan memanfaatkan situasi kacau tersebut untuk melarikan diri.

Puteri senewen luar biasa begitu Retno selesai bicara dan menutup telepon dari seberang sana. Suatu perasaan tidak nyaman menyergap hatinya. Dan itu benar, karena tak lama setelah itu Puteri mendapat kabar Pangandaran dilanda gempa. Puteri jadi senewen dan panik. Apalagi ibunya tidak dapat dihubungi. Ia secepat kilat memutuskan berangkat ke Pangandaran. Firasatnya mengatakan Retno dalam keadaan bahaya, butuh pertolongan.

Wawan sampai syok dan dibawa ke rumah sakit begitu mendengar kabar Pangandaran dilanda gempa dan Retno terjebak dalam bencana nasional itu. Seluruh keluarga menangis dan terus berdoa untuk keselamatan Retno dan Wawan.

Sementara itu, Tasya terus berusaha mencari tahu, memastikan keadaan Retno. Dia berharap Retno meninggal. Meskipun Dewi sudah meminta, bahkan memaksanya untuk kabur, Tasya bersikukuh tak akan meninggalkan Pangandaran sebelum betul-betul yakin Retno memang sudah meninggal.

Puteri tiba di Banjar, dan dengan susah payah akhirnya ia menemukan jenazah yang mirip Retno. Tepat pada saat itu, Dewi melihatnya dan mengira bahwa jenazah yang dilihat Puteri adalah jenazah Retno. Dewi pun buru-buru memberitahu Tasya. Tasya girang bukan main dan akhirnya setuju untuk pulang ke Jakarta.

Tasya dan Dewi ternyata salah. Jenazah itu bukan Retno. Allah Maha Besar. Retno ternyata masih hidup, bertahan di tengah puing-puing hotel. Puteri pun akhirnya berhasil menyelamatkan Retno. Namun Dewi dan Tasya yang tidak menyadari kekeliruan ini, terkejut melihat Puteri berhasil membawa Retno pulang dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Sesampainya di Jakarta, kondisi Retno menurun dan berubah koma. Kenyataan Tasya berbohong soal Dewi yang harusnya diungkapkan malah tidak terjadi. Dewi tidak berdiam diri. Ia berusaha menghabisi Retno di rumah sakit. Saat usaha Tasya hampir berhasil, tiba-tiba Retno sadar dari komanya. Tasya amat sangat ketakutan dan mencoba kabur, tetapi ia malah tertangkap. Sedangkan Dewi terjatuh pingsan karena syok. Puteri mencoba untuk menyelamatkan Tasya dari api yang membara. Ternyata Dewi yang udah menaburkan minyak ingin membakar Puteri dan Tasya. Dewi ingin membuang api terus Dewi terlihat Retno syok dan jatuh pengsan. Mancisnya gugur dan tanpa dia sedari, minyak gugur di kakinya. Ternyata, perangkap makan tuan. Dewi akhirnya kehilangan mukanya yang begitu cantik. Seperti separuh cantik dan separuh terbakar.

Pemeran Peran
Anizabella Putri Putri
Adipati Dolken Erwin
Navy Rizky Tavania Dewi
Nina Zatulini Vischa
Alessia Cestaro Tasya
Titi DJ Retno
Ade Surya Akbar David
Valentino Alex
Yurike Prastika Rina
Daniel Ongko Reno
Jennifer Arnelita Ayu
Aurellie Moeremans Tya
Herdin Hidayat Wawan
Nella Anne Retno

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]